Kebaikan Kecil pun Besar Balasannya


Hari itu di bulan Desember akhir, pagi-pagi sekali aku harus ke rumah sakit untuk gantian jaga dengan bapakku. Aku memesan ojek online, setelah menunggu beberapa menit, datanglah seorang mas-mas yang usianya sekitar 20-an. Di awal perjalanan menuju rumah sakit terasa hening sampai ketika si mas ojol ini membuka suara."Mba, mau berangkat kerja ya? Jadi apa di rumah sakit, perawat?" Tanyanya."Eh bukan, mas. Ini mau gantian jaga" Jawabku."Ohh, siapa yang sakit emangnya, mba?""Mama saya""Kalo boleh tau sakit apa Mamanya, mba?" Tanyanya lagi.


Aku tersenyum getir. Saat itu pertanyaan-pertanyaan sejenis itu sangat sensitif untukku. Bukan salah penanyanya, memang akunya saja yang belum menerima kenyataan."Sakit gagal ginjal, mas"Hening sejenak, lalu mas ojol itu menambahkan"Ya Allah, kalo kayak gitu jangan makan makanan yang berpengawet, mba. Bahaya."    Aku mengiyakan karena saran dari beliau memang benar. Setelahnya beliau bertanya lagi tentang bagaimana awal mula gejala Mamaku didiagnosis gagal ginjal, lalu beliau menyemangatiku dan menyuruhku untuk sabar menjalaninya. Aku berterima kasih karena saat-saat itu memang yang kubutuhkan adalah doa dan semangat dari orang-orang sekitarku.    Sesampainya di rumah sakit, aku turun dan merogoh kantong jaketku untuk mengambil uang.


Namun, ketika aku menyodorkan uang kepada beliau, beliau malah menolaknya."Gapapa mba. Gak usah. Uangnya disimpen aja""Eh jangan mas. Masnya kan kerja, ini ambil aja""Gak usah beneran, gapapa, mba" Jawabnya sambil berlalu.   Aku sempat mengejar tetapi beliau tetap pergi sambil berteriak "Gapapa, mba. Semoga Mamanya cepet sembuh ya". Aku tersenyum dan mengucapkan terima kasih banyak. Dalam hati, aku tidak enak sekali dengan beliau. Aku berhutang budi walaupun beliau ikhlas melakukannya.


Selang beberapa minggu, aku harus pergi ke rumah sakit yang berbeda dengan menggunakan ojek online lagi. Kebetulan sekali aku diantar oleh beliau. Sepanjang perjalanan hening, aku berpikir beliau pasti sudah lupa karena saking banyaknya penumpang yang beliau antar.    Sesampainya di rumah sakit, aku membayar ongkos hari itu dan hari yang lalu. Beliau kaget dan menolak.


Namun kali ini aku tetap bersikukuh dan mengucapkan terima kasih banyak atas kebaikan beliau hari itu. Lalu aku berlari kecil karena takut beliau akan mengembalikan uangnya. Dari jauh beliau berteriak terima kasih dan aku lihat wajahnya sangat bahagia hari itu.Dari kejadian itu aku mendapat pelajaran, bahwa kebaikan sekecil apapun bisa besar balasannya. Hari itu mungkin mas ojol tidak mendapat uang dari hasil mengantarku. Namun di hari lain, beliau mendapatkannya dua kali lipat.



*Note : Kebaikan kecil pun besar balasannya. Lantas bagaimana dengan kebaikan besar? Pasti lebih besar lagi*

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ ۗ "Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

(QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 7).


Ditulis 16 Mei 2021,

Putri Nurjannah.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Say no to pacaran❌

Anak adalah amanah terindah dari Allah