Sibuk perihal kebaikan adalah Anugerah dari Allah✨

  Ilustrasi : Alessandro Gottardo

    Sore ini adalah keluhanku yang kesekian kalinya kepada Allah. Aku gak tau tepatnya udah keberapa kali aku mengeluh, yang jelas aku mengeluh dari hari Selasa (tidak untuk ditiru ya!). Puncaknya sampai sore tadi di rumah sakit. Mama memintaku membeli risol yang berada di depan rumah sakit. Okelah, akupun berjalan keluar dengan santai. Kulihat lalu lalang mobil, motor, dan busway yang seperti berlomba-lomba menuju garis finish. Pejalan kaki yang teramat sulit jalan di trotoar karena klakson motor yang membabi buta. Serta para pedagang kaki lima yang merapihkan barang dagangannya untuk dijual malam hari.

  Suasananya sangat mendukung untuk mengeluh. Kemudian bibir ini berucap "Ya Allah, Nur capek banget. Dari hari senin ke rumah sakit mulu. Kaki Nur pegel bangeeet", ucapku dengan nada merengek seperti anak kecil minta dibelikan mainan. Untungnya ada penyelamat, yaitu masker wkwk. Jadi aku berbicara sendiri seperti itu tidak ada yang melihat dan mendengar. Niat hendak melanjutkan ucapan tadi. Tetapi di waktu dan tempat yang sama, Allah langsung menegurku lewat seseorang. Sepersekian detik setelah aku berucap tadi, di depan mataku ada seorang laki-laki berusia kurang lebih 25 tahun sedang berjalan. Beliau berjalan menggunakan tongkat yang tersangga di kedua bawah ketiaknya karena kakinya yang sebelah kiri diamputasi alias buntung.

    Seketika itu juga seperti ada pistol yang ditembakkan di sebelah telingaku. Mungkin seperti ini jawaban Allah ketika mendengar keluhanku "Kalo kaki kamu capek, nih AKU tunjukkan kepadamu bahwa ada orang yang lebih capek dari kamu. Dia harus berjalan dibantu tongkat karena kakinya tinggal satu saja. Jadi siapa yang lebih capek kakinya?". Akupun tidak bisa berkata apa-apa kecuali mengganti kalimat keluhanku dengan kalimat syukur kepada Allah "Terima kasih Ya Allah, terima kasiiiih banget karena dari hari senin aku diberi kesibukan dalam hal baik, bertemu orang-orang baik, juga belajar hal-hal baru yang baik. Aku bersyukur banget."

    Akupun melanjutkan langkahku untuk membeli risol sambil merengek dalam hati mengapa Allah baik sekali langsung menegurku. Dan Allah baik sekali membuat aku peka akan teguran-Nya. Kalau aku tidak diberi kepekaan, selanjutnya pasti aku akan meneruskan keluhanku yang ujungnya bisa membuat kufur nikmat. Soalnya aku pernah membaca kalimat entah dimana, lupa. Kurang lebih begini "Sibuk itu sebenernya nikmat, jika dalam hal baik. Karena waktu yang luang bisa menjerumuskan kita kepada kemaksiatan, kemalasan, dan kekufuran."

     Dipikir-pikir benar juga kalimat itu. Waktu yang luang kalau tidak dipakai untuk kesibukan yang baik bisa membuat kita ingin berlaku maksiat, membuat malas, dan membuat kufur (biasanya karena bingung mau melakukan apa, jadi berandai-andai atau membandingkan diri dengan orang lain). Jadi, bersyukurlah kalau kita sibuk. Sibuk sekolah, belajar, bekerja, ataupun hal lainnya yang masih berada di jalan Allah. Karena waktu yang terbuang tidak bisa kembali, hidup di dunia hanya sekali, dan akhirat tempat abadi. Gunakan waktu selanjutnya untuk menyibukkan diri di jalan Allah.

Terima kasih sudah mau meluangkan waktu untuk membaca cerita ini🌻.

Selamat malam,
PN.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Say no to pacaran❌

Anak adalah amanah terindah dari Allah